Minggu, 09 Juni 2013

KU SEBUT IA “IBUK”


Puisi oleh : Ben Susilo

Mata ini terbuka
Ku mulai menghirup udara segar tuk pertama
Awalnya aku menangis
Bertanya…
Dunia apa ini ?

Ku lihat wajah ayu di ujung pelupuk mata
Wajah pertama yang ku lihat
Yang ku harap ingin selalu melihatnya
Kata mereka ku boleh memanggilnya Ibuk

Ia menimang dengan senandung merdu
Senandung iringan malam
Pengantar lelap
Hingga aku tenggelam dalam buaiannya

Ku hidup dalam lelap
Sepasang mata ketulusan
Terus memperhatikan tubuh mungil ini

Perlahan ia mengais pipi ini dengan lembut
Mengusap rambut ini dengan sayangnya
Lalu berkata lembut
"Lelaplah malaikat kecilku, tenggelamlah dalam pelukan ibuk"

Malam itu ku terbangun
Menangis memecah sunyi
Ia pun terbangun
Menimangku kembali dengan senandung merdunya lagi


Sampai akhir hayatnya
Ku selalu mengucap do'a
Di sepertiga malam sunyi
Ku belajar mengukir kisah hidupnya
Begitu sempurna…
Ku belajar…
Bagaimana waktu terus mengurai cerita cintanya

Kata mereka tiada yang sempurna
Perlahan aku terjerat dalam kata
Dihantui rasa putus asa
Bagaimana jika ku tak sanggup ?
Sampai pada suatu akhir ku tersungkur

Sekarang siapa ?
Yang kan menimangku
Dengan senandung merdu pengantar tidurku

Saat ku tenggelam dalam hening malam
Ku terbesit wajah lembut itu
Ya aku ingat…
Kini ku panggilnya Ibuk

"Ku tak butuh anak sempurna"
"Atau bergelimangan harta"
"Aku hanya ingin anak - anakku tumbuh"
"Menjadi anak shaleh dan bhakti kepada orang tua"

Begitu pesan yang selalu ku ingat
Oleh ia…
Yang kini ku sebut ia Ibuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar Anda yang membangun