Rabu, 24 Oktober 2012

Dialek Kabupaten Blora


Bahasa Jawa Blora adalah salah satu dialek dalam bahasa Jawa, dituturkan di daerah Kabupaten Blora dan sekitarnya. Dialek Blora secara umum dipertuturkan diseluruh wilayah Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang dan sebagian wilayah perbatasan dengan provinsiJawa Timur seperti di Kabupaten Bojonegoro. Dialek ini juga digunakan oleh kelompok orang Samin yang tersebar di Kabupaten Blora, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban dan Kabupaten Pati.
Dialek ini sebetulnya tidak terlalu berbeda dengan dialek Jawa lainnya, Namun ada beberapa bagian terutama pada akhir sebuah pelafalan kata yang khas Blora, misalnya: nDak iya "lèh"?? (kira kira artinya sama dengan "Masak iya sih"). Piye "lèh" iki?? Kok "ogak" "mulèh-mulèh", malah dha neng ngisor "greng"?? Nèng kéné hawané "anyep", wetengku wis "lesu". Wis ndang di"genjong", "engko" selak masuk angin. Greng : dhompolan bambu; Ogak : ora = tidak; mulèh : mulih : pulang; anyep : adhem : dingin; lesu : ngelih : lapar; digenjong: diangkat/dibopong; engko : mengko : nanti;
Perbedaan
Beda dialèk Blora dengan dialek bahasa Jawa pada umumnya antara lain :
Akhiran "uh" jadi "oh". Contohnya:
abuh jadi aboh
butuh jadi butoh

Senin, 22 Oktober 2012

Menjadi Bijaksana dari Kegalauan

Sahabat Ben yang selalu dimuliakan Tuhan. Ada salah seorang sahabatku bertanya. Dan saya pikir lucu sekali pertanyaan yang ia tujukan. Kira - kira seperti ini pertanyaan yang ia tujukan, "Mas Ben ( Biar sedikit keren padahal biasanya dipanggil Sus ), boleh aku bertanya sesuatu ?"
Saya pun jawab demikian, "Iya, kalau begitu ijinkan saya menjawab pertanyaanmu nanti."
Ia pun mulai mengajukan pertanyaan - pertanyaan lucu kepadaku. Yang pertama seperti ini, "Kalau saya perhatikan, Mas Ben itu kok jarang sekali sedih ya, kelihatanya kok selalu free tanpa ada beban itu rahasianya apa sih ? Kalau galau itu boleh tidak sih ?"

Bukankah pertanyaan itu lucu ? Ya, memang lucu. Mana mungkin orang hidup tidak memiliki beban, tidak memiliki masalah ? Sebab permasalahan itu diberikan Allah supaya kita belajar. Supaya kita mencari solusi dan berfikir lebih berkembang, lebih dewasa. Ingat, manusia diberi bekal kehidupan yang sangat berharga oleh Allah. Yaitu kemampuan untuk belajar, akal untuk menemukan solusi serta perasaan untuk berhubungan dengan sesama. Jadilah pribadi yang membaikkan bagi sesama, pribadi yang menjadi pengayom sesamamu.
Jika kamu berfikir aku selalu terlihat seperti tanpa beban, itu hanya menurut pandanganmu saja.

DUGAAN KORUPSI BLOK CEPU SIAP DIUSUT KPK

BLORA. Blok Cepu diduga Komisi Pemberantasan korupsi ( KPK ) telah menjadi praktek korupsi. Sebagai salah satu putra Blora, aku miris tentang pemberitaan ini. Namun bagaimana lagi, aku pun belum mampu berbuat apa - apa untuk dapat memperbaiki kota kelahiranku tersebut. Aku yakin siapa pun pasti juga akan prihatin dengan berita ini.

Indikasi praktek korupsi ini tercium oleh KPK lantaran pemberian kontrak untuk pengelolaan kekayaan alam di Blok Cepu senilai 2,6 miliar barrel minyak dan 14,91 triliun kaki kubik gas kepada perusahaan swasta Humpuss Putra Gas. Lalu apa hubunganya dengan dugaan praktek korupsi ??? tentu saja ada. Sebab diwaktu yang bersamaan, Pertamina telah siap untuk mengeksplorasi sumber daya alam di Blok Cepu. Kita semua kan tahu bahwa status Pertamina adalah Badan usaha Milik Negara bukan. Lalu mengapa kontrak pengelolaan SDA tersebut malah diberikan ke perusahaan swasta ???

Azas Demokrasi Keluarga Kami

"Banyak kekurangan yg ada padaku. Aku belum bisa menjadi ibuk yang baik. Untuk itu jangan terlalu berharap ke Ibuk." Kira - kira seperti itu sms balasan dari ibuku setelah beberapa hari beliau tidak membalas smsku. Mungkin ibuk mengirim itu karena mengira aku masih ngambeg.
Lalu sms kedua ibuk seperti ini, " Tapi kamu tdk usah kecewa. Masih banyak ibuk2 yang lain yang lebih baik. Pasti kamu akan menemukanya. Maaf kalau ibuk banyak mengecewakanmu."
Aku benar - benar dibuat tercengang oleh dua sms ibuk itu. Kalimat "Kamu jangan terlalu berharap ke ibuk." dan "Masih banyak ibuk2 yang lain yang lebih baik. Pasti kamu akan menemukanya." Siapa yang tidak akan kaget dan shock menerima sms demikian ? Terlebih sms itu ku dapat dari ibukku ( Setidaknya beliau adalah Ibuk bagiku ). Aku yang cukup peka terhadap sebuah pernyataan dan kalimat - kalimat spontan berfikir bahwa Ibuk tak lagi mau menjadi ibukku, tak mau lagi menganggapku sebagai anaknya.

Awalnya aku berfikir tak akan membalas sms ibuk. Jari - jari ini terasa gemetar dan berat untuk sekedar memejet tombol - tombol alfabetik yang muncul di layar ponselku. Berkali - kali aku salah memejet huruf. Aku masih mencoba menegarkan diriku sendiri, sambil sesekali bernyanyi agak lantang berjaga - jaga supaya mataku tak mengeluarkan air mata. Saat itu otaku berfikir menjadi tiga bagian, bagian untuk membalas sms ibukku, bagian untuk bernyanyi dan menahan tangis dan bagian untuk tetap memperhatikan tayangan Moto GP.

Selesai merangkai kalimat yang akan ku kirim untuk ibuk. Berulang kali aku meneliti ketikanku itu, siapa tahu ada huruf bahkan kalimat yang salah. Aku benar - benar menjaga dan memilah mana kalimat yang sebaiknya