Selasa, 29 Oktober 2019

MENGATUR SKALA PRIORITAS DALAM BEKERJA

1. ANALISA PEKERJAAN
Menganalisa pekerjaan adalah kunci utama dala menyusun sebuah prioritas. Dimana kita harus mampu memahami bagian sulit maupun bagian mudah dari pekerjaan yang akan kita kerjakan. Sehingga kita bisa  menentukan bagian mana dulu yang akan kita kerjakan. Kerjakan pekerjaan yang sulit terleih dahulu. Kenapa pekerjaan sulit dahulu ? akan kita bahas di artikel selanjutnya.
2. MENENTUKAN GOALS
Pahami tujuan dari pekerjaan kita. Dengan memahami tujuan kita akan lebih mudah untuk fokus pada tujuan utama kita, baru kita lanjutkan untuk tujuan berikutnya.
3. EVALUASI
Melakukan evaluasi ini terkait tingkat pentingnya atau mendesaknya suati pekerjaan yang telah dilakukan atau sebelum dilakukan. Dimana Anda harus mempertimbangkan berbagai aspek dari pekerjaan yang akan dikerjakan. Seperti misalnya besar pengaruh sebuah pekerjaan terhadap diri sendiri, orang lain atau suatu tim pekerjaan. Sehingga dengan hal ini dapat membantu pekerjaan yang paling penting untuk diselesaikan terlebih dahulu. Evaluasi sangat penting untuk individual maupun pekerjaan secara team.

Jumat, 23 Juni 2017

PIJAT ANTAR TULANG

Cerpen oleh : M. Najib Amanullah

Hari itu, najib dan kakaknya tengah duduk santai di pinggir kolam, mereka menikmati suasananya. Tiba-tiba najib bertanya pada kakaknya "Mas berarti kalau capek di semarang pijat kakinya sendiri?" tanyanya.
"iya, nah mumpung masih di Blora mas dipijat dong?" balas kakaknya.
"Tapi aku gak bisa pijat" balas Najib.

Pada hari rabu, guru olah raga najib pak rochim mengajari cara memijat kaki. Najib sangat bersemangat belajar karena ia ingin memijat kakaknya ketika ia pulang nanti.

Esoknya, ia menunjukkan cara memijat kaki yang diajari gurunya,"wah berartin kalau bapak dan ibuk capek gak usah manggil tukang pijat dong, tinggal manggil kamu saja jib hehe..." canda ibuk. “Boleh tapi bayar Rp 10.000 tiap pijat lho.” Balas Najib tak mau kalah.

Esoknya, ia bangun pagi sekali, karena hari itu saatnya seluruh umat muslim di dunia wajib melaksanakan ibadah puasa. Ia sahur dengan telur dan sosis, hari-hari ia lewati dengan tidur, sebab hari itu adalah hari libur sekolah. Hari dua puluh tiga ramadhan, saudaranya datang ke rumahnya. Esoknya kakaknya pulang ke gedongsari, desa tempat tinggal Naib sekeluarga. Ia langsung memijat kakaknya. Kakaknya kesakitan, lalu ia berkata "aneh… masak tulang mijet tulang, ini namanya pijat antar tulang!!! udah dek sakit" seru kakaknya.
"kemarin yang nyuruh siapa ? sekarang dipijat kok gak mau" balas Najib.
"Tapi bunyinya kletak - kletuk" kata mas Sus.
"Gak apa-apa" kata Najib.

Selasa, 17 September 2013

REVIEW JUPITER Z1 GP EDITION

Pagi gan, mumpung masih pagi posting dulu sambil nungguin laporan dr teman - teman kantor.
Ceritanya gini gan, hari minggu kemarin, 15 september 2013 motor gue dikirim ke rumah gan. Sekitar jam 11-an motor sampai di rumah.
Woowww... More than i expected. Finishing rapih banget gan, cat kinyis - kinyis. Pas masih di atas pick up, eh lhooh... kok ada banyak garis - garis di cat...?? kuteliti lagi, ternyata coretan dari pabrik dengan spidol. Ya mungkin waktu proses perakitan biar pas kali. Tapi bisa dihapus kok dengan tissue atau kain halus gan.
Motor aku turunkan dari pick up bersama si kurier. Mantab deh gan, dilihat dari dekat lebih cakep. Kelir biru kombinasi putih khas Yamaha Racing Team pas banget di body z1 yang bergaris sporty dan racy.
...
Beberapa saat kemudian gue coba ceck mesin, kunci kontak gue masukin lalu gue putar ke posisi on. Lampu indikator Injection menyala sesaat, tapi lhoo...indikator bensin kok di "E". Gue coba starter, nggreeeng... suara knalpot lebih renyah dibanding jupiter z karbu. Belum sempet gue pakai jalan gan, soalnya puanas.
...

Rabu, 24 Juli 2013

"ADIKKU OH ADIKKU"

Kecil mungil nan lincah perangaimu
Suaramu riang bak gemercik riuh gerimis
Logatmu lucu menghadirkan canda
Tawa lepas tak pernah luput dari bibir

Perangaimu menebar ceria
Polosmu membuat kami gemas
Ingin mencubit pipi imutmu
Ingin mencubit hidung mungilmu

Tak sering,
Kau mengambeg
Teriak lantang menggema
Membuat ricuh hati kami mendengar
Yang khawatir akan kau
Yang selalu berharap
Selalu kau jadi anak baik

Senin, 22 Juli 2013

TUMIS KACANG IBUK

Ku ingat kala kau mengguman
Parasmu beralih masam nan pilu
Geram nan tajam menatap

Ku sadar,
Kala itu kau tengah memendam
Amarah yang tak kuasa untuk kau lontarkan
Kepada buah hati
Yang telah mengoyak batinmu

Ibukku,
Ku yang tak paham
Dan mengerti arti tatapmu itu
Mencoba mencari tahu
Bertanya,
Kepada diriku sendiri
Berharap ku temui jawaban

Rabu, 17 Juli 2013

INSPIRASI RAMADHAN PART 1


Cerita oleh : Ben Susilo
Diproduseri oleh : Ben Susilo
Diperankah oleh : Manu, Adek, Ibuk, Bapak
Latar : Rumah Manu, rumah sakit
Bagian : Bagian 1 dari 2 sekuel.

Cerita ini adalah fiktif, jika ada kesamaan nama tokoh dan cerita kami mohon maaf. Tujuan kami agar menjadi inspirasi bagi pembaca.





Cerita ini berawal ketika Manu hendak pulang mudik ke daerah asalnya di kota ujung provinsi Jateng. Seperti biasa setiap hendak pulang ia selalu berpamit kepada orang tua, terutama ibuknya di rumah.
"Ibuk, saya nanti pulang..." Kata Manu melalui pesan singkat yang dikirim pagi hari.
Manu menunggu, dan terus menunggu sembari sesekali melihat ponsel yang selalu ia genggam. Manu mulai menunjukkan kegelisahannya. Mengapa ibuknya tidak membalas sms yang ia kirim. "Apa ibuk masih marah ?" Pikirnya dalam hati. Namun ia tidak mau berfikir macam - macam. "Mungkin ibuk sedang sibuk, atau lupa membawa ponsel." Ucapnya sambil menggumam.

Manu pun berusaha menjalani aktivitas hariannya seperti biasa. Ia tak mau berfikir yang negatif tentang ibuknya. Memang beberapa hari yang lalu Manu dan ibuknya sempat bertengkar hanya karena berselisih paham.

Hari sudah menjelang sore hari, pukul setengah tiga sore. Ia bersiap hendak berangkat pulang. Sepeda motor ia panasi mesinnya terlebih dahulu. Lalu tak lupa saat itu juga ia mengirim sms ke ibuknya lagi.
"Ibuk, saya pulang." Begitu singkat bermaksud memberi kabar. Selang beberapa saat tak juga ia dapati balasan sms dari ibuknya. Ia pun bergegas menaiki motornya, menarik tuas kopling lalu menginjak perseneling dan diurutlah tuas gas perlahan sambil melepas tuas kopling. Sembari berdo'a, ia perlahan melajukan motornya.

Sepanjang jalan Manu masih saja kepikiran. Apa gerangan yang membuat ibuk yang ia sayang tak jua mau membalas smsnya. Sesekali ia mencek ponselnya sembari mengendalikan laju motor yang lumayan berat bagi tubuh kurusnya. Suasana hati gundah tak karuan. Pikirannya kabur kemana - mana. Meski mata fokus tertuju ke jalan raya, namun tatapannya kosong. Bahkan sering jalan berlubang pun tak ia hiraukan untuk diterjang.

Perjalanan memakan waktu tiga jam. Sampailah ia di rumah, bergegas memasukkan motor ke dalam garasi. Tanpa pikir panjang, seolah ia lupa kejadian sebelumnya, ia bergegas masuk ke dalam rumah.
"Assalamu'alaikum..." Salamnya sambil berjalan ke dalam.
"Wa'alaikumsalaam..."
"Maaasss.... !!!" Seperti biasa sambutan gembira dari sang adek. Mendengar teriakan adeknya itu, letih yang ia rasakan pun seolah perlahan memudar dan hilang. Meneruskan langkahnya menuju dalam rumah, di ruang tengah, sedang bersantai menonton siaran TV, bapak. Manu salim dengan bapak, dan mencium tangan yang hampir dua kali lipat lebih besar dari tangannya.