Catatan Susilo: Untukmu Ibuk

Kamis, 22 Desember 2011

Untukmu Ibuk

Nafasmu mengiringi perjalanan hidupku

Yang penuh liku tajam

Meski terkadang peluh kau rasa

Senyummu menyejukkan nuraniku

Memberikan warna yang indah

Meski di dalam pekat malam

Masih dapat ku lihat nur ketulusanmu

Masih dapat ku rasa hembusan kasihmu

Selalu kuingat harum aromamu

Yang mendamaikan kalbu

Memberikan secercah sinar terang

Untuk hatiku yang tak selalu benderang

Lembut belai tanganmu

Masih bisa kurasakan kini

Saat kau belai kepala ini

Saat kau genggam erat tangan ini

Seolah kau tak ingin untuk pergi meninggalkanku

Sendiri di jalan terjal dan berliku

Masih bisa kurasa

Hangat erat dekapamu

Memeluk dengan tulus cinta kasih

Melunakkan kerasnya hati beku ini

Hati yang penuh kenakalan

Yang tak jarang membuatmu teteskan air mata

Kau memberi kami segala yang kau mampu

Kau memberi kami sesuatu yang mungkin tak kan kudapati dari yang lain

Kau memberi kesempatan untukku merasakan menjadi seorang anak

Yang sebelumnya ku kira telah pergi untuk selamanya

Yang ku kira tak kan ku temui lagi

Sosok seorang pengasuh yang memuliakan

Yang pebuh tulus kasih mendidik kami

Sungguh ini lebih dari yang seharusnya ku dapat darimu

Melebihi untuk sekedar mengobati kerinduan diriku

Untuk selalu membayangkan kenangan indahku kala terjaga

Segala kemuliaanmu lebih dari apapun

Meski darah yang mengalir ini

Bukanlah dari darahmu

Namun kau sungguh memberi arti kehidupanku

Mengingatkanku akan kenangan yang lama tenggelam

Dan lenyap dalam pekat malam

Kini ijinkanlah ku panggil kau "Ibuk"

Untuk menepis segala gundahku

Untuk menepis segala keraguanku

Karena kerinduan yang lama tertidur

Yang lama tersimpan di kalbu terdalam