Bahasa Jawa Blora adalah salah satu dialek dalam bahasa Jawa, dituturkan di daerah Kabupaten Blora dan sekitarnya. Dialek
Blora secara umum dipertuturkan diseluruh wilayah Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang dan sebagian wilayah
perbatasan dengan provinsiJawa Timur seperti
di Kabupaten Bojonegoro.
Dialek ini juga digunakan oleh kelompok orang Samin yang
tersebar di Kabupaten Blora, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban dan Kabupaten Pati.
Dialek ini sebetulnya tidak terlalu berbeda
dengan dialek Jawa lainnya, Namun ada beberapa bagian terutama pada akhir
sebuah pelafalan kata yang khas Blora, misalnya: nDak iya "lèh"??
(kira kira artinya sama dengan "Masak iya sih"). Piye "lèh"
iki?? Kok "ogak" "mulèh-mulèh", malah dha neng ngisor
"greng"?? Nèng kéné hawané "anyep", wetengku wis
"lesu". Wis ndang di"genjong", "engko" selak
masuk angin. Greng : dhompolan bambu; Ogak : ora = tidak;
mulèh : mulih : pulang; anyep : adhem : dingin; lesu :
ngelih : lapar; digenjong: diangkat/dibopong; engko : mengko :
nanti;
Perbedaan
Beda dialèk Blora dengan dialek bahasa Jawa pada umumnya antara lain :
Akhiran "uh" jadi "oh".
Contohnya:
abuh jadi aboh
butuh jadi butoh