Jumat, 22 Oktober 2010

Ketinggian Derajad Manusia


Terkadang kita merasa bahwa hidup ini sulit, hidup ini terlalu banyak cobaan. Saat itulah akan timbul keinginan untuk melakukan hal yang buruk, sesuatu yang sangat dibenci Allah SWT. Yaitu kita merasa bahwa Tuhan tidak berlaku adil pada kita padahal kita sudah berusaha menjadi hamba yang baik. Tanpa kita sadar begitu banyak nikmat yang telah diberikan - Nya untuk kita.
Sebagai manusia kita diciptakan Allah sesempurna dan sebaik mungkin. Bahkan dari malaikatpun derajat kita lebih ditinggikan oleh Allah.
Jelaslah kita adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulya dibanding dengan makhluk ciptaan lainnya. Kita diciptakan dengan dibekali akal dan perasaan. Akal ditanamkan dalam diri kita untuk memecahkan permasalahan hidup kita, juga untuk membedakan mana hal yang buruk dan hal yang baik untuk dilakukan. Dengan begitu kita akan menjadi lebih matang dan lebih bijak dalam menjalani kehidupan Kita juga dibekali hati dan perasaan. Tidak lain adalah agar supaya kita dapat merasakan suatu kebaikan. Dengan perasaan kita akan dapat merasakan indahnya kehidupan ini jika kita bisa berbagi dengan sesama sebagai wujud syukur kita kepada - Nya.
Hati kita juga berperan untuk mengendalikan akal pikiran kita. Jika akal kita berpikir suatu kebaikan, maka hati kita akan memberikan respon yang baik. Namun jika sebaliknya, keburukan yang kita pikirkan maka sebenarnya hati kita berontak dan menentang apa yang tersirat dalam pikiran kita.
Pada dasarnya dalam setiap hati manusia tertanam suatu benih kebaikan. Jika benih - benih itu dirawat dan diberi perhatian yang baik maka akan menjadi hamba yang mulia dihadapan sesama dan Penciptanya. Dan jika benih itu diabaikan, maka benih yang nantina akan tumbuh menjadi pohon yang dapat memberi keteduhan akan tenggelam dalam keburukan dan tertutup oleh kegelapan hatinya.
Sebagai manusia yang senantiasa mengharap ridho Allah SWT, harusnya kita sadar bahwa kita adalah makhluk yang paling tinggi derajadnya dibanding dengan ciptaan- Nya yang lain. Jadi tidaklah seharusnya kita merasa derajad kita lebih tinggi atau lebih rendah dari sesama, karena di hadapan - Nya derajad kita adalah sama. Kita memiliki kewajiban dan hak yang sama. Kewajiban untuk menyembahnya dan hak kita untuk mendapatkan ridho - Nya. Yang membedakan kita adalah seberapa kuat keimanan dan ketaqwaan kita untuk menjadi hamba yang dimulyaka dan ditinggikan derajadnya.

" Sumber penderitaan manusia adalah keterikatan. Kebahagiaan akan datang begitu kita dapat melupakan semua keterikatan. caranya menyadari bahwa kita hanya hidup sesaat di dunia ini "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar Anda yang membangun